Jembatan (Shirath)
JEMBATAN
(SHIRATH)
Jembatan
Shirat adalah sesuatu yang benar/haq wajib diimani oleh setiap muslim. Shirat
adalah jembatan yang terbentang diatas neraka jahanam, dilewati oleh semua yang
beriman. Muslimin dan pengikut para Rasul akan berhasil melewati Shirat. Shirat
ini lebih tajam dari pedang, lebih halus dari rambut, dan mudah
menggelincirkan. Shirat adalah jalan yang gelap serta membakar. Melewati
jembatan shirat termasuk ujian berat, bahkan yang paling berat pada hari
kiamat, sebab di dalamnya terdapat berbagai hal yang menakutkan, mencemaskan,
dan mengkhawatirkan mereka. Dan mereka tidak bisa membayakan bagaimana bentuk
penyeberangan ini
.
.
Maka
muslimin, pengikut Rasulallah saw dan yang lainnya akan melewati jembatan tadi.
Keselamatan melewat jembatan shirath itu tergantung dari amal perbuatan mereka
di dunia, diantara mereka ada yang lewat bagaikan kejapan mata, ada juga yang
lewat seperti kilat, ada yang lewat bagaikan angin, ada juga yang lewat
bagaikan burung. Ada juga yang seperti kuda tunggangan yang kencang. Ada lagi
yang berlari dan berjalan. Ada juga yang lewat seperti bayi merangkak. Mereka
semua berjalan sesuai dengan kadar amal perbuatan mereka sewaktu di dunia. Jika
amal mereka baik maka mereka akan mudah melewati shirat, jika buruk mereka akan
dipersulit untuk melewatinya. Makanya kita harus menyakini dengan keimanan yang
kuat dan memelihara amal amal kita di dunia agar kita bisa selamat dari
ujian-ujian tersebut.
Dari Abu
Said Al-Khudry : ”Maka ada orang-orang mukmin yang melewatinya sekejap mata,
ada yang seperti kilat, ada yang seperti angin, ada yang seperti burung, ada
yang bagaikan tunggangan yang baik. Orang yang selamat tanpa suatu apapun,
itulah yang akan selamat kesurga. Orang yang tercakar, masih menggantungkan nasibnya
dan yang terdorong akan masuk ke neraka” (Bukhari, Muslim, An-Nasa’i dan
Ahmad)
Ketika
selamat melewati jembatan sampai ke seberang, mereka berkata: ”Segala puji bagi
Allah yang telah menyelamatkan kami dan kamu dari neraka setelah terlebih dahulu
memperlihatkan dirimu kepada kami.Sungguh Allah telah menganugerahkan kepada
kami apa yang tak pernah Dia berikan kepada siapapun” (HR. Al-Hakim).
Di saat
ujian melewati jembatan shirath setiap orang hidup nafsi nafsi, hanya
memikirkan dirinya sendiri. Masing masing ketakutan dengan kedahsyatan hari
itu. Dan disinilah pentingnya keberadaan Nabi saw di shirath. Keberadan beliau
di sana untuk memberi syafaat kepada umatnya agar mudah melewati jembatan itu.
Anas bin
Malik ra berkata dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, ”Aku memohon kepada
Nabi agar memberikan Syafaat untukku pada hari kiamat.” Rasulallah saw
bersabda: “aku akan melakukannya”. Anas bertanya lagi :” Wahai Rasulullah
dimanakah aku mencarimu? Beliau bersabda : “Carilah aku pertama kali diatas
shirat”. Anas lalu bertanya lagi, “Bagaimana jika aku tidak menjumpai mu di
atas shirat? Beliau bersabda, “Maka carilah aku di mizan”. Aku bertanya, “Lalu
bagaimana kalau aku tidak menjumpaimu di mizan? “. Beliau bersabda : “Maka
carilah aku di Haudh (telaga) . Karena sesungguhnya aku tidak luput dari tiga
tempat tersebut”.
Tentu dari
kemulian Nabi saw disisi Allah, beliau adalah orang pertama yang akan melewati
jembatan shirath yang terbentang diatas neraka jahanam, kemudian diikuti oleh
ummatnya.
Abu Hurairah
meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Lalu diletakkan shirat diantara
kedua sisi jahanam, maka aku adalah orang yang pertama kali melewatinya
diantara para Rasul yang membawa umatnya. Tidak ada yang dapat berbicara ketika
itu kecuali para Rasul. Doa para Rasul ketika itu adalah : “Ya Allah.
Selamatkanlah, selamatkanlah.” (Bukhari Muslim)
Saudaraku,
kita tidak segan segan berdoa semoga Allah selalu memberikan petunjuk yang baik
kepada kita agar supaya tetap beramal baik dan beristiqamah dalam melakukan
segala yang dianjurkan Allah dan Rasul-Nya dan dimapuni dosa dosa kita dan
diberikan rahmatNya yang luas agar kita selamat di akhirat nanti dan bisa
menyebrangi jembatan shirath bersama sama Nabi saw. Karena beliau adalah satu
satunya manusia yang bisa membatu dengan syafaatnya dari kedahsyatan hari hari
akhirat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar