SEBERAPA
PENTINGKAH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR?
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan peluang kepada tiap-tiap
satuan pendidikan terutama pendidik yang dalam hal ini merupakan satu komponen
yang langsung berperan dalam proses pembelajaran. Telah banyak perubahan
paradigma dalam proses pendidikan khususnya proses pembelajaran. Proses
pembelajaran menjadi lebih mementingkan peran peserta didik dan karakteristik
sumber daya yang ada pada tiap-tiap satuan pendidikan.
Pembelajaran berpusat pada siswa, oleh karenanya siswalah yang diharapkan dapat berperan aktif dalam mengeksplorasi dan menginterpretasikan pengetahuan dan permasalahan baru yang dibandingkan, dikombinasi, dan dianalisa dengan pengetahuan dasar yang telah dimiliki oleh peserta didik.
Pembelajaran berpusat pada siswa, oleh karenanya siswalah yang diharapkan dapat berperan aktif dalam mengeksplorasi dan menginterpretasikan pengetahuan dan permasalahan baru yang dibandingkan, dikombinasi, dan dianalisa dengan pengetahuan dasar yang telah dimiliki oleh peserta didik.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan menyatakan bahwa “Setiap satuan pendidikan wajib memiliki
sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”.
Proses pembelajaran lebih diutamakan daripada hasil yang diperoleh.
Pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) cenderung lebih
memperlihatkan paradigma pendidikan saat ini, sebagaimana yang terkandung dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Hal ini merupakan satu hal mengapa media
pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tiap-tiap
pendidik perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan
berbagai alasan,diantaranya: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar
bagi guru sebagai pendidik, kesulitan untuk mencari model dan jenis media yang
tepat, ketiadaan biaya yang sebagian dikeluhkan, dan lain-lain. Hal ini
sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap pendidik telah mempunyai pengetahuan
dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
Sekolah dasar dalam kaitannya dengan penerapan KTSP harus menerapkan proses
pembelajaran yang berpusat pada siswa bukan lagi menggunakan paradigma lama
seperti datang, duduk, diam, dengarkan, dan dilarang bertanya (apalagi yang
macam-macam). Siswa didorong untuk lebih kritis dalam melaksanakan dan
mengikuti proses pembelajaran sehingga pembelajaran akan berjalan secara
optimal.
B. Rumusan
Masalah
Dalam pembahasan makalah tentang “Seberapa Pentingkah Penggunaan Media
Pembelajaran di Sekolah Dasar”, beberapa permasalahan yang penulis angkat,
antara lain:
- Apakah media pembelajaran?
- Bagaimana pemanfaatan dan penggunaan media pembelajaran di sekolah dasar?
- Bagaimana peranan media dalam
proses pembelajaran di sekolah dasar?
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. PENGERTIAN
Banyak kalangan mendefinisikan tentang media secara umum, namun ada yang
lebih spesifik dalam mengartikan media dan media pembelajaran. Media
pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu media dan pembelajaran.
Definisi yang lebih rinci akan penulis bahas lebih lanjut dalam ulasan di bawah
ini.
1. Media
Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar
Menurut KBBI, media dapat diartikan sebagai perantara, penghubung;
alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster,
dan spanduk; yang terletak diantara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya)
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
kepada penerima informasi.
Beberapa pakar/ahli media menyatakan definisi media dengan berbagai
batasan-batasan tertentu. Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan, Heinich, Molenda, dan Russel
menyatakan bahwa : “A medium (plural media) is a channel of communication,
example include film, television, diagram, printed materials, computers, and
instructors. (Media adalah saluran komunikasi termasuk film, televisi, diagram,
materi tercetak, komputer, dan instruktur). AECT (Assosiation of Education and
Communication Technology, 1977), memberikan batasan media sebagai segala bentuk
saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA
(National Education Assosiation) memberikan batasan media sebagai bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak, audio visual, serta peralatanya.
Dari beberapa batasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa media merupakan
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
2. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan bentuk jamak dari kata belajar yang mempunyai kata
dasar ajar, ajar menurut KBBI petunjuk yang diberikan kepada orang supaya
diketahui (diturut), belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh
kepandaian/ilmu. Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru/pendidik
untuk membuat para peserta didik melakukan proses belajar. Kegiatan
pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada
para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara
aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili
belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya
karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa
belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap
siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang
ada.
3. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu
meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber
belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan,
media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi
belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara
baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa
keberadaan guru.
Brown mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada
mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke
–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio,
sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet. Sedangkan National Education
Association mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah “sarana komunikasi
dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras”.
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
”segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar pada diri peserta didik.”
Ciri-ciri khusus media pembelajaran berbeda menurut tujuan dan
pengelompokanya. Ciri-ciri media dapat dilihat menurut kemampuannya dalam
membangkitkan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman, dan pengecapan. Maka ciri-ciri umum media pembelajaran adalah bahwa
media itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera. Di
samping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup
sasaranya, dan kontrol oleh pemakai.
Tiap-tiap media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh
pemakainya. Dalam memilih media, orang perlu memperhatikan tiga hal, yaitu:
1. Kejelasan maksud dan tujuan pemelihian tersebut
2. Sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih
3. Adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan karena pemilihan media
pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan akan adanya
alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan.
B. Jenis Media Pembelajaran
Media secara umum merupakan suatu hal yang digunakan untuk menyampaikan
sesuatu pesan tertentu. Agar proses transformasi pesan tersebut maka diperlukan
kesesuaian jenis media yang akan digunakan. Beberapa klasifikasi mengenai media
menurut beberapa ahli sangat beragam hal ini dilihat dari sudut pandang mana
jenis-jenis media ini dikelompokkan.
Menurut
Heinich, Molenda, Russel jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran
antara lain : media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media
komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
Jenis media
secara umum yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain;
1. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, kartun,
poster, dan komik.
2. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model
penampang, model susun, model kerja, dan diorama.
3. Media proyeksi seperti slide, film stips, film, dan OHP
4. Lingkungan sebagai media pembelajaran
Berdasarkan ulasan yang ditulis oleh Ahmad Sudrajat, M.Pd dalam blognya,
mengatakan bahwa terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya ;
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun,
komik
2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in
focus dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Manfaat Media
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki
oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung
dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti
ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran
dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke
objek langsung yang dipelajari, maka objeknyalah yang dibawa ke peserta didik.
Objek dimaksud bisa dalam bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara
audio visual dan audial.
Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang
tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik
tentang suatu objek yang disebabkan karena:
(a) objek terlalu besar,
(b) objek terlalu kecil,
(c) objek yang bergerak terlalu lambat,
(d) objek yang bergerak terlalu cepat,
(e) objek yang terlalu kompleks,
(f) objek yang bunyinya terlalu halus,
(g) objek yang mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan
media yang tepat, maka semua objek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
Media pembelajaran yang memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkungannya. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis. Media
membangkitkan keinginan dan minat baru. Media membangkitkan motivasi dan
merangsang anak untuk belajar. Media memberikan pengalaman yang
integral/menyeluruh dari yang kongkrit sampai dengan abstrak.Ada beberapa
kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media.
Hubbard mengusulkan sembilan kriteria untuk menilainya. Kriteria pertamanya
adalah biaya. Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan
penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah ketersediaan fasilitas pendukung
seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk
dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan
yang terakhir adalah kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa
dibantu dengan sebuah media semakin baiklah media itu.
Thorn, mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif.
Kriteria penilaian yang pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah program harus
dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajaran bahasa tidak perlu belajar
komputer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria
yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini
adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah
memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum. Kriteria keempat
adalah integrasi media di mana media harus mengintegrasi aspek dan keterampilan
bahasa yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar program harus
mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan sebuah kriteria.
Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang
dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar.
Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa
telah belajar sesuatu.
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara
guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien.
Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan
bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari
dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun
berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara
alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana
belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media
akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru
cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media
tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan
tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara
berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih
mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media
pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan
utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang
memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan
saja
Media
pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan
kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung
seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan
waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar
Proses
pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai
ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk
memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan
belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
B. Peranan Media Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah Dasar
Kenyataannya, peranan media pembelajaran di sekolah dasar kurang begitu
diperhatikan oleh pendidik. Peserta didik yang seharusnya dapat mengoptimalkan
pembelajaran dengan baik, namun tidak didukung dengan penggunaan media
pembelajaran yang relevan cenderung menjadikan siswa sebagai peserta didik
menjadi verbalistik (hanya sebatas teori tanpa didukung dengan data yang
konkrit). Sebagai contoh, siswa mempelajari jenis alat transportasi darat
berupa delman, di Jakarta sebagaimana di tempat penulis bertugas, tidak semua
siswa di sekolah dasar mengenal, mengetahui, dan memahami delman sebagaimana
kenyataannya karena tidak semua siswa pernah menjumpai kereta beroda dua ini.
Oleh sebab itu penggunaan media untuk menghilangkan kesan verbalistik ini
sangat penting peranannya.
Penggunaan media pembelajaran pada tiap satuan pendidikan saat ini sangat
dianjurkan bahkan diupayakan untuk ada pada tiap-tiap proses pembelajaran
khususnya di tingkat satuan pendidikan dasar. Media ini tentunya tidak hanya
atas dasar ada saja, tetapi kesesuaian dan ketepatan penggunaan dalam
proses penyampaian pesan pembelajaran yang akan diberikan.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada
guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru
yang lain seperti memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada
siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan terus terjadi
selama guru menganggap dirinya merupakan satu-satunya sumber dalam proses
pembelajaran. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik,
guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai
manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa
agar siswa dapat belajar secara optimal. Untuk itu guru lebih berfungsi sebagai
penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam proses pembelajaran.
C. Kriteria Pemilihan Media Dalam Proses Pembelajaran
Menurut Wilkinson, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam memilih
media pembelajaran, yakni :
1. Tujuan
Media yang
dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan yang
dirumuskan ini adalah kriteria yang paling cocok, sedangkan tujuan pembelajaran
yang lain merupakan kelengkapan dari kriteria utama.
2. Ketepatgunaan
Jika materi
yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari benda, maka gambar
seperti bagan dan slide dapat digunakan. Apabila yang dipelajarai adalah
aspek-aspek yang menyakut gerak, maka media film atau video akan lebih tepat. Wilkinson
menyatakan bahwa penggunaan bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan
meningkatkan pencapain akademik.
3. Keadaan siswa
Media akan
efektif digunakan apabila tidak tergantung dari beda interindividual antara
siswa. Msialnya kalau siswa tergolong tipe auditif/visual maka siswa yang
tergolong auditif dapat belajar dengan media visual dari siswa yang tergolong
visual dapat juga belajar dengan menggunakan media auditif.
4. Ketersediaan
Walaupun
suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tuuan pembelajaran, media
tersebut tidak dapat digunakan jika tidak tersedia. Menurut wilkinson, media
merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut harus tersedia ketika
dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru.
5. Biaya
Biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media, hendaknya benar-benar
seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.
Dalam
kaitannya dengan pemilihan media pembelajaran yang sesuai dan tepat guna,
kriteria yang paling utama adalah media harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Sebagai contoh, bila tujuan
atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media
audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atua kompetnesi yang dicapai
bersifat mehamai isi bacaan maka media cetak y ang lebih tepat digunakan. Bila
tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan ativitas), maka media film dan
video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat
melengkapi (komplementer).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber
informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru
untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan
kegiatan belajar. Manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas
dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam
waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan
proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap
positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke
arah yang lebih positif dan produktif.
B. Saran
Penggunaan media dalam proses pembelajaran di sekolah dasar sampai saat ini
Pada kenyataannya, penggunaan media memang kurang diperhatikan. Oleh karenanya,
tiap pendidik hendaknya memahami benar peranan media dalam proses pembelajaran.
Sebagaimana telah dipaparkan di depan tingkat ketuntasan proses
pembelajaran siswa yang didukung dengan penggunaan media pembelajaran sangat
signifikan karena hal ini dapat menghilangkan kesan verbalistik dalam pola
pemahaman siswa sebagai peserta didik. Sudah selayaknya guru sebagai pendidik
untuk menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan limbah-limbah rumah
tangga yang masih dapat digunakan. Itulah peranan guru dalam mengembangkan
proses pembelajaran yang berhasil dan optimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Ps. 42 (1)
PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
KBBI,
2005, h. 726
http://www.blogger.com/feeds/2754832685471863545/posts/default
http://www.ahmadsudrajat.wordpress.com/media-pembelajaran-1/html
KBBI, op.cit,
h.17
Ibid.
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/06/jenis-media-pembelajaran2.html
http://www.ahmadsudrajat.wordpress.com/jenis2-media/media-pembelajaran/html.
Ali, Mohammad. Teori & Praktek Pembelajaran Pendidikan Dasar. 2007
Hubbard,
Peter et al. 1983. A Training Course for TEFL, Oxford University Press: Oxford
http://www.blogger.com/feeds/2754832685471863545/posts/default
oleh : Purwiro Harjati
www.edukasi.net/pengembangan-media-pembelajaran/html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar